Mahasiswa Universitas Mataram Gelar Sosialisasi Pengolahan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Masmas

Penulis: As’ad Muzakki Nurjamil, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Universitas Mataram
Lombok Tengah, Fokus NTB – Kelompok KKN PMD Universitas Mataram (UNRAM) Desa Masmas laksanakan sosialisasi yang bertujuan berbagi pemahaman kepada masyarakat desa tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga yang baik untuk pembuatan pupuk cair.
Kegiatan sosialisasi berlangsung di Aula Kantor Desa Masmas (20/1) yang melibatkan partisipasi aktif warga setempat yang dihadiri oleh kepala Desa Masmas bapak H. Muhidin, Sekretaris desa Masmas bapak Masjudin S.Pd, seluruh kepala dusun, kader desa, narasumber dari Dinas LHK Ibu Putri Hadini Mayningsih,S.Tr.Kes serta Kwt, Pokdarwis, Karang Taruna, forum anak, Babinsa des Masmas serta ibu-ibu desa Masmas.
Kegiatan dilaksanakan secara terstruktur, mulai dari pembukaan, sambutan dari Kepala Desa Masmas, sambutan dari ketua KKN, dan penyampaian materi oleh narasumber dari Dinas LHK Ibu Putri Hadini Mayningsih, S.Tr.Kes, sesi diskusi tanya jawab, serta penutup. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi Masyarakat desa Masmas.
Ketua KKN PMD Desa Masmas 2024/2025, As’ad, mengatakan, “Saya bersyukur atas terlaksananya kegiatan sosialisasi yang berjalan lancar dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Kegiatan ini membuka wawasan warga bahwa limbah rumah tangga, yang sering dianggap sebagai masalah, sebenarnya dapat diolah menjadi pupuk cair organik yang bermanfaat untuk mendukung pertanian dan penghijauan. Antusiasme warga dalam mengikuti sosialisasi ini, terutama dalam berdiskusi dan bertanya, menunjukkan bahwa topik ini sangat relevan dan bernilai. Saya berharap ilmu yang telah dibagikan dapat diterapkan secara berkelanjutan, memberikan manfaat nyata bagi lingkungan, dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Kepala desa Masmas, bapak H. Muhidin QH,.S.Pd.i memberikan apresiasi terhadap inisiatif dari kelompok KKN PMD Universitas Mataram karena telah melakukan sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Masmas, dimana solusi ini bermanfaat mengurangi pencemaran lingkungan serta memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dengan memanfaatkan limbah rumah tangga untuk di olah menjadi pupuk organik cair, ungkapnya.
Kepala dusun Senyiur desa Masmas, bapak Darmawan QH., S.Pd.i menyampaikan “Program seperti ini sesuai dengan visi misi kepala desa, pertama tentang kebersihan, agar limbah tidak sia-sia, hanya sekarang yang menjadi kendala kesadaran bersama, kebersihan menjadi PR bersama, untuk kebaikan bersama,” ungkapnya.
Senada dengan pendapat Kepala Dusun, bapak Salehuddin., S.Pd.i menyampaikan “Sangat luar biasa dengan adanya sosialisasi ini, kita jadi tahu. Adanya pelatihan insyaallah ibu-ibu yang telah mendengarkan bisa sedikit demi sedikit akan melaksanakan. Program ini sangat penting untuk desa maupun masyarakat, berharap masyarakat nantinya dapat melanjutkan,” harapnya.
Kegiatan sosialisasi ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakt desa Masmas tentang pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan cara pembuatan pupuk organik cair, dengan harapan setelah kegiatan ini masyarakat desa Masmas dapat lebih aktif dalam mengelola limbah rumah tangga untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta mberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber daya yang berguna.
Kegiatan “Sosialisasi Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair” ini sejalan dengan tiga tujuan utama SDGs, yaitu:
SDGs 12 – Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) Mencita-citakan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Tujuan ini menekankan pentingnya efisiensi sumber daya, pengelolaan limbah yang tepat, dan pengembangan produk yang ramah lingkungan. pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk cair mendukung prinsip SDGs 12 yaitu “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” dengan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk cair dapat mengurangi sampah. selanjutnya memanfaatkan kembali sumber daya, Limbah organik rumah tangga yang diolah menjadi pupuk cair dapat mengurangi kebutuhan untuk membeli pupuk kimia. terkahir mendorong praktik konsumsi dan produksi yang lebih bertanggung jawab.
Yang memiliki berbagai manfaat, baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Berikut adalah manfaatnya:
- Manfaat Lingkungan
• Mengurangi Limbah Rumah Tangga: Mengolah limbah organik menjadi pupuk cair dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sehingga membantu mengurangi pencemaran.
• Mendukung Kesuburan Tanah: Pupuk cair organik membantu memperbaiki struktur dan kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan.
• Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Sampah organik yang tidak terolah di TPA menghasilkan gas metana. Dengan mengolahnya menjadi pupuk cair, emisi gas berbahaya ini dapat ditekan. - Manfaat Ekonomi
• Penghematan Biaya Pupuk: Warga tidak perlu membeli pupuk kimia, karena dapat membuat pupuk sendiri dari limbah rumah tangga.
• Peluang Usaha Baru: Pupuk cair organik bisa dijual, sehingga membuka peluang usaha bagi masyarakat.
• Efisiensi Pengelolaan Sampah: Biaya pengelolaan sampah oleh pemerintah atau masyarakat berkurang karena volume limbah yang dibuang menurun. - Manfaat Sosial
• Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Sosialisasi mendorong masyarakat lebih peduli pada pengelolaan sampah dan kelestarian lingkungan.
• Meningkatkan Kolaborasi Komunitas: Program ini sering dilakukan secara bersama-sama, mempererat hubungan sosial antarwarga.
• Pendidikan untuk Generasi Muda: Anak-anak dan remaja dapat belajar mengenai pentingnya daur ulang dan manfaat limbah organik, yang dapat membentuk perilaku ramah lingkungan sejak dini. - Manfaat Kesehatan
• Mengurangi Penyakit Akibat Sampah: Pengelolaan limbah yang baik mencegah timbulnya tempat berkembang biak bagi nyamuk dan bakteri penyebab penyakit.
• Menghindari Residual Kimia: Dengan beralih ke pupuk cair organik, tanaman bebas dari residu pupuk kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Melalui sosialisasi, masyarakat akan lebih memahami cara membuat, menggunakan, dan memanfaatkan pupuk cair, sehingga dampak positifnya bisa dirasakan secara luas.