Ekonomi BisnisPeristiwa

Seorang Jurnalis Dikeroyok di Bandara Internasional Lombok, Sehingga Mengalami Trauma

Mataram, Fokus NTB – Seorang pemuda asal Kota Mataram yang diketahui berinisial J, sekaligus berprofesi sebagai wartawan, menjadi korban dugaan pengeroyokan yang terjadi di Bandara Internasional Lombok. Peristiwa ini terjadi beberapa hari lalu dan kini resmi dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (16/06/2025).

Kepada awak media, J mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat dirugikan atas insiden tersebut. Ia mengaku mengalami trauma fisik dan psikis akibat tindakan sekelompok orang yang tak dikenal.

“Benar, saya telah membuat laporan resmi ke Polda NTB pagi tadi terkait dugaan pengeroyokan yang saya alami di bandara,” ungkap J saat ditemui di Mataram.

Kronologi Kejadian: Bermula dari Kesalahpahaman

Insiden bermula saat J sedang menunggu temannya yang datang dari Jakarta di area kedatangan Bandara Internasional Lombok.

Saat itu, ia tanpa sengaja disenggol oleh seorang petugas troli dari belakang, yang kemudian memicu cekcok mulut antara keduanya.

Namun, situasi makin tak terkendali ketika diduga sejumlah orang lainnya ikut terlibat dan menyerang J secara fisik.

Keributan tersebut menarik perhatian petugas keamanan bandara, termasuk personel TNI dan Polri, yang segera turun tangan untuk mengamankan situasi.

J kemudian diamankan ke ruang keamanan bandara untuk menghindari kejadian lebih lanjut. Di sana, hadir pula sejumlah pihak terkait, termasuk koordinator troli bandara dan petugas dari KP3 (Keamanan dan Ketertiban Pelabuhan dan Bandara) untuk mendalami kejadian tersebut.

Korban Minta Aparat Bertindak Tegas

J menegaskan bahwa dirinya berharap aparat penegak hukum bisa bertindak adil dan tegas dalam menangani kasus ini.

“Saya berharap kejadian ini diproses hukum. Bandara adalah area publik yang semestinya aman bagi siapa saja. Jika ini dibiarkan, akan mencoreng citra daerah dan kondusivitas Bandara Internasional Lombok,” ujarnya.

Peristiwa ini menjadi perhatian publik karena menyangkut keamanan dan kenyamanan di salah satu gerbang utama masuknya wisatawan ke Nusa Tenggara Barat.

Kejadian pengeroyokan di area bandara jelas mencoreng citra daerah, apalagi melibatkan korban yang bekerja sebagai jurnalis.

Publik berharap, aparat dan otoritas bandara dapat mengambil langkah cepat dan tepat untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. (Ubba/red)

Related Articles

Back to top button