EdukasiPolhukam

Tim Dosen UTS Lakukan Pendampingan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi dan Manajemen Usaha Peternakan Modern

Sumbawa Besar, Fokus NTB – Dosen-dosen dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Penerima Hibah PMP (Pemberdayaan Masyarakat Pemula) dari Kemendikbudristek menggelar Pelatihan dan pendampingan, Praktek bagi kelompok petani petenak Keban Jamu Dusun Samiri Desa Poto dengan judul “Pemberdayaan Dan Pelatihan Kelompok Peternak Sapi Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemandirian Peternak Melalui Pakan Silase, Pakan Compleed Feed, Pakan Amoniasi, Pakan Hay dan Inovasi Vitamin Ternak di Kelompok Tani Ternak Keban Jamu Sumbawa”. Susunan tim Abdul Salam M.M. (ketua), Hartini, M.M (anggota1), Husni,S.Pt., M.Si. (anggota2).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Dusun Samiri Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir pada Rabu (4/09/2024), diikuti sebanyak 21 peserta dari peternak sapi. Pada Pelatihan dan Pendampingan ini menggunakan metode Fact Finding & Focus Group Discussion (FGD)-Team work, Project Based dan Praktikum. Tujuan Kegiatannya : Mampu Menjadikan dan mengembangkan Pakan Fermentasi Secara Mandiri; Mampu Meningkatkan Kapasitas dan Manajemen kelompok Petani-Peternak Sapi; Mudah mengakses dan perluasan Pasar secara Digital, penentuan Harga Jual dan Peningkatan Pendapatan Petani-Peternak. Sasaran Audiensnya : Para Petani-Peternak Sapi, Pengelola BUMDes dan Masyarakat Umum. Outputnya adalah Terciptanya Produk Pakan Fermentasi (Silase, Amoniasi, Hay, Completed Feed, MOL (vitamin ternak). Meningkatkan Kapasitas Petani-peternak dan Pengelola Kelompok Ternak Sapi Secara Mandiri; Mudah mengakses Permodalan dan Peningkatan Pendapatan/Kesejahteraan Para Petani Peternak Sapi sampai dengan 1,5 kali lipat. Kegiatan dipandu oleh MC dari mahasiswa Program Studi manajemen Dini Sofyani, Putri Rayyan Tsaqila, dan Mahasiswa Peternakan Ilal Hamdi, berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Kegiatan dimulai dari jam 9.20 WITA sampai selesai dengan sambutan Pemdes Poto: intinya ikut mendorong para dan peternak sapi ini memanfaatkan momentum pelatihan dan praktek pembuatan pakan fermentasi ini secara maksimal.

Selanjutnya sambutan dari ketua TIM PMP UTS bpk. Abdul Salam, M.M. menekankan benefit dari pelatihan dan pendampingan ini bisa mengurangi biaya (efisiensi biaya), peningkatan nilai tambah ternak, peningkatan nilai tambah limbah jerami, menambah dan tranfer pengetahuan dan metode manajemen usaha ternak dan pakan fermentasi, meningkatan peran anggota sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial, peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak karena adanya jaminan ketersediaan dan keberlimpahan nutrisi dalam pakan, dan peningkatan harga jual ternak, mendorong keberlanjutan dan sinergisitas lingkungan dengan peternak (green economy) yang berdampak pada peningkatan pendapatan serta kemandirian peternak sapi, memperbaiki orientasi dan arah para peternak dari peternak tradisional ke peternak modern.

Kegiatan selanjutnya materi secara teoritis disampaikan di AULA Desa Poto selama lebih kurang 2 jam, kemudian dilanjutkan pemberikan praktek di Lokasi Kandang ternak.
Berdasarkan analisis tim ini pada umummya permasalahan krusial pada kelompok peternak sapi Keban Jamu yang beranggotakan sekitar 20 orang di dusun Samri, seperti pengelolaan ternak dan penerapan teknologi pakan modern dan berkualitas belum dilakukan dengan baik. Inovasi pakan perlu dikembangkan untuk mengatasi kondisi kekurangan pakan di musim kemarau, produktivitas dan kualitas ternak dan penurunan biaya pengolahan dan peningkatan pendapatan peternak. Pada pemberdayaan dan pelatihan ini tim dosen mentranfer penerapan Teknologi dan inovasi pakan fermentasi berdasarkan hasil kajian, penelitian yang ditekuni sehingga ketersediaan pakan yang sesuai kebutuhan nutrisi ternak, daya tampung dan ketersediaan pakan yang kontinyu.

Selain itu peternak sapi juga terkendala pembuatan dan penerapan teknologi dan inovasi penyimpanan pakan atau bank pakan bisa tersedia dan mampu mencukupi kebutuhan nutrisi ternak, penanaman rumput gajah, odot pada tanggal 2 September 2024, pemanfaatan limbah jerami, bonggol jagung, batang jagung kering yang melimpah pada masa panen yang hanya dibuang dan menjadi limbah yang tidak ada nilainya akan diolah sebagai pakan berkualitas tinggi untuk ternaknya.

Dalam sambutan ketua TIM PMP UTS ini yang disampaikan oleh Bapak Abdul Salam, M.M. memaparkan, pelatihan dan pemberdayaan kelompok petani peternak Keban Jamu di Dusun Samiri Desa Poto saat ini penting dipahami dan dilakukan karena masih terkendala dengan berbagai permasalahan, antara lain terbatasnya sarana dan prasarana penanganan dan pengolahan, keterbatasan pemahaman pemberdayaan dan pelatihan pakan fermentasi serta terbatasnya pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia dan manajemen atau tata kelola kelompok peternak, pelatihan perhitungan harga pokok produk dengan mempertimbangkan aspek jumlah tenaga kerja, waktu kerja, biaya produksi dan sebagainya. Dari segi pemasaran akan dilakukan pelatihan pemasaran digital dari produk turunan daging sapi dan produk pakan fermentasi ternak sudah diproduksi agar dapat meningkatkan produuktivitas ternak pada akhirnya mencapai kemandirian kelompok seperti peningkatan penjualan, peningkatan angka kelahiran ternak, efisiensi biaya produksi dan ketersediaan pakan yang bernutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang ternaknya.

“Karenanya untuk mengatasi permasalahan tersebut, TIM Dosen PMP ini melalui Program Pengabdian berbasis Masyarakat (PBM) telah memfasilitasi pengembangan pemberdayaan, tranfer pengetahuan dan keterampilan dosen untuk kemandirian peternak dan peningkatan nilai tambahnya. Diantaranya dengan memfasilitasi pengembangan akses ke pasar ternak, pemahaman akan rantai distribusi atau supply chain management (SCM), strategi mendapatkan permodalan ke Lembaga keuangan bank dan non bank, dan kemitraan peternak dengan para pihak terkait lainnya, peningkatan sarana dan prasarana (tong proses fermentasi, cetakan vitamin ternak, pengolahan dan pemasaran digital, serta sistem kendang yang tepat dan efektif,” terang Abdul Salam, Minggu (8/9/2024).

Pelatihan Dan Pendampingan Manajemen Usaha Peternakan

Melalui pelatihan ini, Abdul Salam, M.M. diharapkan peserta mampu memahami cara mengelola usaha peternakan seperti Perencanaan target produktivitas sapi, cara mengorganisir input-proses-ouput, selanjutnya pengarahan seperti pelatihan dan pendampingan pembutan pakan, pengolahan SDM kelompok petani peternak sapi Keban Jamu Dusun Sameri Desa Poto, Penguasaan Pemasaran dan Penentuan harga jual ternak serta kemampuan merawat kesehatan ternak baik secara nutrisi yang tersedia melalui bank pakan fermentasi maupun kesehatan ternak agar terus produktif, Uang, Mesin dan Metode, serta evaluasi dan monitoring pada memahami ancaman, peluang, kekuatan dan kendalanya. Evaluasi dan monitoring dari seluruh kegiatan peternakan sapi seperti penguatan sistem pakan dari pola yang diwarisi sesuai tradisi atau secara tradisional dengan biaya tinggi, kesibukan mencari pakan yang menghambat perannya sebagai mahluk individu dan mahluk sosial dalam setiap asepk kegiatan kemasyarakatan, selanjutnya umpan balik dan dampaknya baik dari lingkungan sekitar seperti dampak lingkungan akibat kotoran sapi, ternak-ternak sapi yang merusak pekarangan warga hal ini bisa diminimalkan dengan adanya pengelahan pakan ternak fermentasi, artinya secara sosial masyarakat maupun secara ekonomi dapat terjadi peningkatan kesejahteraan dan kemandirian para peternak khususnya.

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pelaku usaha peternak sapi perlu adanya pengarahan melalui pelatihan dan pendampingan agar tranfer pengetahuan dan wawasan, tranfer metode dan praktek mengasah kreatifitas dan keterampilan dalam berinovasi dan memanfaatkan limbah jerami yang sangat melimpah di musim hujan diolah melalui fermentasi pakan yang akan bertahan 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun kedepan, sehingga ketersediaan dan kesinambungan pemberian pakan yang kaya nutrsi bisa terus dilakan sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan atau kekurangan pakan hal ini dapat mendorong kemajuan dari usaha peternakan ini, karena tersedianya pakan ternak yang cukup salah satu indikator kemajuan dalam peternakan sapi.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Penentuan Harga Jual Sapi Dan Pemasaran Produk Ternak

Pesatnya perkembangan teknologi dan tingginya permintaan sapi pada musim-musim lebaran haji, pemahaman database pedagang daging sapi, penyalur dan kondisi kesehatan ternak akan sangat mempengaruhi harga-harga penjualan sapi, sapi-sapi sumbawa telah banyak menyasar pasar nasional seperti Jabodetabek, Kalimantan, Sulawesi, Lombok, Bali, Jawa. Kondisi ini menjadikan peluang dan tantangan yang bisa dihadapi dengan kekuatan dan peluang pengelolaan sapi Sumbawa khususnya Dusun Samiri secara modern, salah satunya dengan menjamin ketersediaan pakan non fermentasi dan fermentasi secara memadai dan tercukupi, pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas ternak, peningkatan penjualan dan kesejahteraan dan kemandirian para petani ternak sapi. Dukungan kuat dari pemerintah Desa Poto khususnya dan pemerintah kabupaten Sumbawa maupun pemerintah Provinsi NTB pada peternak sapi menjadi modal kuat untuk para peternak ini. Salah satunya adalah TIM Dosen PMP UTS Kabupaten Sumbawa di Desa Poto.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan Universitas Teknologi Sumbawa untuk mendukung kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemasaran UMKM melalui Digital Marketing. Kegiatan dilakukan selama 1 hari dengan peserta sekitar 16 orang.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemasaran sapi bertujuan memberi pengetahuan kepada para peternak mengenai cara maupun tahapan dalam memperluas jaringan konsumen melalui pemanfaatan media sosial dalam memasarkan produknya sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Adapun materi kegiatan yang dijelaskan oleh Ibu Hartini, SE., M.M. mengenai penentuan harga Jual ternak, pentingnya memahami kualitas ternak, komponen harga jual, persentase tingkat keuntungan yang diharapan, menciptakan pelanggan loyal, menciptakan pasar potensial dan teknik pelelangannya.

Pelatihan Dan Praktek Pengolahan Pakan Ternak Fermentasi

Pelatihan dan pendampingan pakan fermentasi berbasis green economy ini bertujuan memaksimalkan nilai tambah limbah jangung, limbah jerami padi agar menjadi pakan fermentasi bernutrisi tinggi untuk sapi, pemberdayaan dan pelatihan kelompok tani ternak Keban Jamu secara mandiri bisa membuat, meracik dan melakukan secara berkala pembuatan pakan ternak fermentasi seperti Pakan Silase, Pakan Complete Feed, Pakan Amoniasi, Pakan Hay dan Inovasi Vitamin Ternak berbasis Green Economy.

Melalui pelatihan dan pendampingan ini peserta akan diberikan pemahaman secara teoritis di sampaikan di Aula Desa Poto dan Secara Praktek di Kandang Sapi milik salah satu anggota kelompok Petani peternak Keban Jamu dusun Samiri Desa Poto. Para peserta sangat semangat dan tekad yang kuat akan pengelolaan ternak modern dalam menangkap dan memahami pakan fermentasi yang disampaikan langsung oleh Husni, S.Pt, M.Si.

Husni menjelaskan tentang komposisi bahan dari setiap pakan, manfaat dan relevansinya dengan potensi pakan yang tersedia di dusun Sameri.

“Dari kelima jenis pakan fermentasi (pakan Silase, Pakan Complete Feed, Pakan Amoniasi, Pakan Hay dan Inovasi Vitamin Ternak), semua pakan fermentasi ini sangat sesuai dan menjawab kebutuhan pakan ternak saat ini,” jelasnya.

Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan para peserta pakan fermentasi favorite untuk musim kemarau adalah pakan silase, amoniasi dikarenakan ketersediaan limbah jerami padi-jagung sangat melimah, hal ini dapat dipahami bahwa potensi pakan fermentasi cukup melimpah.

“Kami akan terus mencoba sampai bisa membuat pakan fermentasi ini, kami ingin menjadi peternak modern” sahut Pak H. Hasyim (selaku Kepala Dusun Samiri sekaligus Anggota Kelompok Tani Ternak Keban Jamu).

“Kemudian Tim PMP UTS merespon akan terus memberikan dukungan konsultasi gratis terkait manajemen usaha peternakan modern dan pakan fermentasi ini pasca kegiatan ini”, sambung ketua TIM PMP, Abdul Salam, M.M yang disambut teriakan semangat dari salah satu peternak sapi millenial “peternak sapi Sameri siap maju dan mandiri”.

Dan mereka berharap dan mendoakan tim kami agar mendapatkan hibah lanjutannya dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (DRTPM Kemendikbudristek) pada tahun anggaran 2025 kedepannya.

Dari rangkaian kegiatan-kegiatan pengabadian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim PMP UTS, “semoga kelompok petani peternak sapi ini segera naik kelas,” jelas Abdul Salam.

Ucapan terimakasih
kegiatan dapat terselenggara dengan lancar atas dukungan semua pihak.

“Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (DRTPM Kemendikbudristek) yang telah mempercayakan Pendanaan hibah pengabdian kepada Masyarakat skema Pengabdian Berbasis Masyarakat (PBM) sub skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) tahun anggaran 2024 pada tim PMP UTS (Abdul Salam, M.M. (ketua), Hartini, M.M. (anggota1), Husni, S.Pt., M.Si (anggota2) , Pemdes Poto, ketua Kelompok Petani Ternak Keban Jamu, dan Masyarakat Umum yang ikut dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan ini. Juga kepada adik-adik mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa (www.uts.ac.id/) program studi manajemen Dini Sofiani, Putri Rayyan Tsaqila, Mahasiswa Program Studi Peternakan Ilal Hamdi, semangat terus berinovasi dan memberikan nilai terbaik,” ungkapnya.

Related Articles

Back to top button