EdukasiEkonomi Bisnis

Membangun Portofolio Efisien

Oleh:
Ria Susmita (211009024), Nurul Hikmawati (211009004), Alfarisdam (211009122), Zulhafidsyah (211009119)
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa
(UTS) Jl. Raya Olat Maras, Batu Alang, Moyo Hulu, Pernek, Kec. Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. 84371

Kunci: Menuju Keberhasilan Keuangan

Pendahuluan

Dalam menentukan portofolio yang efisien dapat menggunakan model Markowitz. Penggunaan teori Markowitz memiliki kelebihan yaitu adanya perbandingan portofolio satu dengan yang lainnya sehingga mampu memudahkan investor untuk mengidentifikasi portofolio yang efisien. Selain itu, teori Markowitz dalam menentukan portofolio yang efisien lebih mempertimbangkan karakteristik investor sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan masing – masing investor. Tingkat kepuasan yang berbeda menyebabkan pemilihan portofolio efisien juga berbeda terhadap investor satu dengan yang lain. (Hartono, 2015:365)
Dalam dunia keuangan, salah satu langkah penting yang dapat membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang adalah dengan membangun portofolio efisien. Portofolio efisien adalah kombinasi investasi yang dirancang untuk mencapai tingkat pengembalian yang optimal dengan risiko yang dapat diterima. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pentingnya membangun portofolio efisien dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan tersebut.

Pentingnya Portofolio Efisien

Mengapa portofolio efisien begitu penting? Jawabannya terletak pada dua konsep utama: diversifikasi dan pengelolaan risiko. Diversifikasi adalah strategi yang melibatkan alokasi dana ke berbagai instrumen investasi yang berbeda untuk mengurangi risiko spesifik dari satu investasi. Ketika kita membangun portofolio efisien, kita mencari keseimbangan yang tepat antara instrumen investasi dengan tingkat pengembalian yang berbeda. Dengan cara ini, jika satu investasi mengalami penurunan nilai, dampaknya pada portofolio secara keseluruhan akan lebih terkendali.
Portofolio penting dilakukan karena mengurangi risiko tanpa mengurangi return yang merupakan tujuan investor.

Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Menurut Tandelilin (2010:157) karakteristik portofolio tersebut biasa disebut sebagai karakteristik portofolio yang efisien dengan berpegang pada asumsi tentang perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan diambilnya. Teori portofolio Markowitz juga ditunjukkan secara kuantitatif bahwa diversifikasi bisa menurunkan risiko portofolio. Selain itu, kontribusi penting dari teori Markowitz bahwa risiko portofolio tidak dihitung dari penjumlahan semua risiko aset – aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset terhadap risiko portofolio. (Tandelilin, 2001:61-62). Model Markowitz menekankan hubungan antara return dan risiko investasi portofolio sedangkan model Indeks Tunggal mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua efek atau lebih akan berkorelasi, bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu faktor (Halim, 2005:82). Anggapan bahwa penambahan saham secara terus menerus dalam suatu portofolio, pada satu titik tertentu akan mengurangi manfaat diversifikasi dan justru akan memperbesar tingkat risiko
Portofolio dikatakan efisien jika portofolio tersebut memenuhi kondisi yaitu memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama, atau Memberikan expected return terbesar dengan risiko yang sama. (Halim, 2015:41).

Menurut Hartono (2015:368) model pemilihan portofolio yang diperkenalkan oleh Harry Markowitz mengidentifikasikan bahwa portofolio optimal yang dipilih oleh investor berada di efficient set. Setiap investor memiliki preferensi terhadap portofolio yang berbeda – beda karena memiliki fungsi utiliti yang berbeda, sehingga untuk masing – masing investor juga memiliki portofolio optimal yang berbeda. Utiliti ditentukan oleh preferensi masing-masing investor terhadap risiko atau merupakan cerminan tanggapan investor terhadap risiko.

Model Markowitz

Pendekatan yang diciptakan oleh Markowitz merupakan satu unsur asas teori portofolio modern yang pertama tentang perilaku rasional investor. (Rodoni dan Young, 2002:9). Asas pendekatan Markowitz menggunakan perubahan atau variabeliti keuntungan sebagai taksiran untuk risiko investasi. Varians digunakan oleh Markowitz dalam membentuk konsep statistik. Apabila tahap risiko investor telah ditetapkan maka teori portofolio dapat dibentuk. Markowitz mengatakan bahwa jika seorang investor berkeinginan untuk memaksimumkan keuntungan yang diharapkan pada portofolio, dana sebaiknya diletakkan dalam sekuritas yang memiliki tingkat harapan keuntungan yang maksimum.Sehingga terdapat peraturan yang mencadangkan agar investor perlu melakukan diversifikasi keuntungan yang maksimum.

Divertifikasi


Diversifikasi Menurut Tandelilin (2010:115) mengatakan bahwa investor perlu membentuk portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return harapan.

 Diversifikasi Secara Random Merupakan pembentukan portofolio yang dilakukan secara acak pada berbagai jenis aset yang berbeda tanpa memperhatikan karakteristik aset – aset bersangkutan
 Diversifikasi secara markowitz merupakan pembentukan portofolio dengan mempertimbangkan kovarian dan koefisien korelasi negatif antar aset agar dapat menurunkan risiko portofolio. Teori Markowitz memberikan kontribusi penting bahwa return asset itu berkorelasi antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, dalam pengestimasian risiko portofolio harus mempertimbangkan efek keterkaitan antara return asset yang ada dalam portofolio dan tidak boleh hanya dihitung dari penjumlahan semua risiko aset tersebut.

Proses Keputusan Investasi
Menurut Husnan (2015:39) proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan kebijakan investasi
Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan positif antara risiko dan keuntungan investasi.

b. Analisis sekuritas
Tahap ini melakukan analisis terhadap sekuritas individual maupun kelompok.Ada dua teknik untuk menganalisis yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.Analisis teknikal menggunakan data perubahan harga dimasa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa mendatang.Analisis fundamental berupaya mengidentifikasikan prospek perusahaan lewat analisis faktor yang mempengaruhinya untuk bisa memperkirakan harga saham dimasa mendatang. Pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas faktor missprice tetapi didasarkan atas preferesi investor terhadap risiko. Keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang mereka tanggung.

c. Pembentukan portofolio
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritassekuritas mana yang akan dipilih. Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung.

d. Melakukan revisi portofolio
Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumya.Kalau dirasa portofolio yang sekarang tidak lagi optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

e. Evaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) portofolio, baik dalam tingkat keuntungan yang diperoleh maupun tingkat risiko yang harus ditanggung.

Langkah-langkah Membangun Portofolio Efisien:

  1. Menentukan Tujuan dan Toleransi Risiko: Langkah pertama dalam membangun portofolio efisien adalah menentukan tujuan keuangan jangka panjang dan toleransi risiko Anda. Apakah Anda berinvestasi untuk pensiun, pendidikan anak, atau tujuan lainnya? Berapa banyak risiko yang siap Anda hadapi? Memahami tujuan dan toleransi risiko Anda akan membantu Anda memilih instrumen investasi yang sesuai.
  2. Diversifikasi: Diversifikasi adalah kunci dalam membangun portofolio efisien. Anda harus mengalokasikan dana Anda ke berbagai kelas aset seperti saham, obligasi, reksa dana, dan mungkin juga investasi alternatif seperti real estat atau logam mulia. Dalam diversifikasi, penting juga untuk memperhatikan faktor-faktor seperti sektor industri, geografi, dan ukuran pasar.
  3. Penilaian Risiko dan Pengembalian: Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko dan pengembalian yang berbeda. Penting untuk melakukan penilaian risiko dan pengembalian yang realistis untuk setiap investasi yang Anda pertimbangkan. Melalui penelitian dan analisis yang hati-hati, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana investasi tersebut dapat berkontribusi terhadap portofolio Anda.
  4. Rekonsiliasi dan Penyesuaian: Membangun portofolio efisien bukanlah tugas satu kali seumur hidup. Anda harus secara teratur mengevaluasi dan merekonsiliasi portofolio Anda dengan tujuan keuangan Anda. Ketika situasi pasar berubah atau tujuan Anda berubah, Anda mungkin perlu menyesuaikan alokasi aset Anda untuk mencapai efisiensi yang lebih baik.
  5. Konsultasi dengan Ahli Keuangan: Jika Anda merasa tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup dalam membangun portofolio efisien, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan. Mereka dapat membantu Anda dalam membuat strategi investasi yang sesuai dengan situasi keuangan dan tujuan Anda.

Kesimpulan

Dalam membangun portofolio yang efisien, penggunaan model Markowitz menjadi sebuah langkah yang sangat penting. Model ini memberikan kelebihan dengan memungkinkan perbandingan antara berbagai portofolio, sehingga investor dapat dengan lebih mudah mengidentifikasi portofolio yang efisien sesuai dengan preferensi dan karakteristiknya. Lebih lanjut, teori Markowitz juga mempertimbangkan karakteristik investor, sehingga tingkat kepuasan masing-masing investor dapat diketahui dan dipertimbangkan dalam pembentukan portofolio efisien.
Portofolio efisien menjadi kunci dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang, karena dapat mengoptimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan risiko yang dapat diterima. Diversifikasi merupakan strategi yang penting dalam membangun portofolio efisien, karena dapat mengurangi risiko tanpa mengurangi potensi return. Portofolio efisien dapat memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama, atau memberikan expected return terbesar dengan risiko yang sama.

Proses pembentukan portofolio memerlukan beberapa langkah, mulai dari menentukan kebijakan investasi, melakukan analisis sekuritas, hingga pembentukan dan evaluasi portofolio. Konsultasi dengan ahli keuangan juga dapat membantu investor dalam membangun strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan mereka.

Dengan demikian, memahami konsep portofolio efisien dan mengikuti langkah-langkah pembentukannya merupakan langkah penting bagi investor untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka. Dengan diversifikasi yang tepat, penilaian risiko dan pengembalian yang hati-hati, serta konsultasi dengan ahli keuangan jika diperlukan, investor dapat membangun portofolio efisien yang sejalan dengan tujuan keuangan mereka.

Membangun portofolio efisien adalah langkah penting yang dapat membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Dengan melakukan diversifikasi yang tepat, memahami risiko dan pengembalian, serta melakukan penyesuaian secara teratur, Anda dapat mencapai portofolio yang efisien dan sejalan dengan tujuan Anda. Ingatlah bahwa membangun portofolio efisien membutuhkan pemahaman dan waktu yang cukup, jadi bersabarlah dan terus tingkatkan pengetahuan Anda dalam mengelola keuangan pribadi Anda.

Related Articles

Back to top button