
Oleh: Dien Lala Adelia Sari Andina, Mahasiswa S1 Keperawatan fakultas Kesehatan Universitas Samawa
Apa itu gizi?
Gizi merupakan zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan Kesehatan badan (KKBI, 2002). Gizi bisa didapat dari berbagai jenis makanan yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk tubuh manusia dengan komposisi yang seimbang atau tidak lebih dan tidak kurang. Setiap orang memerlukan lima kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan kualitas hidup. Setiap jenis makanan memiliki peranan masing-masing dalam mengimbangkan zat bagi tubuh.
Mengapa anak perlu gizi?
Anak sangat memerlukan perhatian khusus untuk kecukupan status gizinya sejak lahir, bahkan sejak dalam kandungan. Zat gizi dari maknan merupakan sumber daya utama untuk memenuhi kebutuhan anak tumbuh optimal sehingga dapat mencapai Kesehatan yang paripurna, yaitu sehat fisik,sehat mental, dan sehat sosial. Oleh karena itu, slogan umum bahwa bahwa pencegahan adalah upaya terbaik dan lebih efektif-efisien daripada pengobatan, harus benar-benar dilaksanakan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada anak. Hal ini pula menjadi tujuan utama Millennium Development goals (MGDs) tahun 2015 yang dicanangkan UNICEF: tercapainya keadaan gizi dan Kesehatan yang baik serta seimbang.
Setiap harinya, anak membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari asupan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Asupan kandungan gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi yang berguna untuk pertumbuhan otak dan pertumbuhan fisik. Untuk mengetahui status gizi dan Kesehatan anak secara menyeluruh dapat dilihat mulai dari penampilan umum, berat badan dan tinggi badan, tanda-tanda fisik, motoric, sungsional, emosi, dan proses berfikir anak. Berdasarkan pengukuran antropometri, maka anak yang sehat bertambah umur, bertambah berat, dan tinggi dikaitkan dengan kecukupan makronutrien, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin D, yodium, dan seng.
Menurut UNICEF ada tiga penyebab gizi buruk pada anak yaitu penyebab langsung penyebab tidak langsung dan penyebab mendasar. Terdapat dua penyebab langsung gizi buruk, yaitu asupan gizi yang kurang dan penyakit infeksi. Kurangnya asupan gizi dapat disebabkan karena terbatasnya jumlah asupan makanan yang dikonsumsi atau makanan yang tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan. Sedangkan infeksi menyebabkan rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Penyebab tidak langsung gizi buruk yaitu tidak cukup pangan, polah asuh yang tidak memadahi, dan sanitasi, air bersih atau pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai. Penyebab mendasar atau akar masalah gizi buruk adalah terjadinya krisis ekonomi, politik, politik, sosial termasuk bencana alam, yang mempengaruhi ketersediaan pangan pola asuh dalam keluarga dan pelayanan Kesehatan serta sanitasi yang memadai, yang pada akhirnya mempengaruhi status gizi anak.
Indonesia memiliki kesepakatan tanda anak sehat bergizi baik yang terdiri dari:
- Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi.
- Postur tubuh tegap dan otot padat.
- Rambut berkilau dan kuat.
- Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat.
- Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar.
- Gigi bersih dan gusi merah muda.
- Nafsu makan baik dan buang air besar teratur.
- Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.
- Penuh perhatian dan bereaksi aktif.
- Tidur nyenyak.
Oleh karena itu, orang tua di luar sana sangat perlu untuk memperhatikan gizi anak kita dan meningkatkan pengetahuan mengenai kepekaan dan pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak. Terutama pada masa tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan berpengaruh pada perkembangan stimulus maupun respon baik pada anak.