Pemerintahan

Kadis Pertanian Sumbawa Minta Petani Perhatikan Masa Panen untuk Harga Terbaik

Sumbawa, Fokus NTB – Pemerintah Kabupaten Sumbawa terus mengawal upaya menjaga stabilitas harga jagung dan gabah, seiring meningkatnya produksi akibat curah hujan yang baik di NTB. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, menyampaikan bahwa Bupati Sumbawa bersama jajaran terkait telah diundang oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membahas kondisi ini bersama berbagai perusahaan pakan ternak, Dinas Perhubungan, dan pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumbawa memaparkan bahwa dalam tiga bulan ke depan akan memasuki panen raya dengan luasan mencapai 69.000 hektar, menghasilkan produksi sekitar 504.000 ton jagung. Ia juga menyoroti pentingnya kejelasan terhadap kebijakan harga yang ditetapkan Bapanas, yaitu harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dan jagung Rp5.500 per kilogram.

“Bupati meminta kejelasan apakah Bulog mampu melakukan stabilisasi harga sesuai ketetapan tersebut,” jelas Ir. Ni Wayan Rusmawati. Saat ini, Bulog hanya mampu menampung sekitar 162.000 ton dari dukungan dana pusat, dari permintaan awal sebanyak 200.000 ton yang belum mendapat konfirmasi lanjutan.

Persoalan kapasitas gudang juga menjadi tantangan. Produksi jagung dan gabah yang hampir bersamaan membuat stok menumpuk, sementara di gudang Bulog masih tersisa 26.000 ton yang belum terjual. Pihak Bulog berjanji akan berupaya memfasilitasi solusi atas kendala ini.

Pemkab Sumbawa juga mengimbau petani agar memperhatikan masa panen. “Diharapkan panen tidak kurang dari 115 hari agar kadar air jagung minimal 17%, sehingga lebih mudah mencapai standar harga Rp5.500 dengan kadar air 14%,” ujar Kadis Pertanian. Selain itu, Bupati Sumbawa juga berharap agar pengusaha jagung di daerah turut membantu petani dengan membeli hasil panen minimal seharga Rp4.500 per kilogram, menyesuaikan dengan harga pasar.

Karena keterbatasan anggaran, Pemkab Sumbawa mengakui belum bisa memberikan subsidi langsung kepada petani. “Kami berharap adanya dukungan dari berbagai pihak yang mau bekerja sama dengan Bulog, khususnya terkait penyediaan gudang,” tambah Ibu Kadis.

Ia juga menyebutkan kemungkinan mengajukan tambahan kuota dari kabupaten lain di Indonesia yang kuotanya sudah terpenuhi, untuk menambah serapan hasil panen di Sumbawa.

Related Articles

Back to top button