Mero Manto Film Samawa Berlanjut di Plampang, Warga Antusias

Plampang, Fokus NTB – Setelah sukses menggelar pemutaran perdananya, program Mero Manto Film Samawa kembali berlanjut di lokasi kedua, berlokasi di Lapangan Desa Sepakat, Kecamatan Plampang pada Sabtu (26/4/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk merajut warisan budaya melalui medium film, diskusi budaya, dan pertunjukan seni budaya.
Program Mero Manto Film Samawa terlaksana atas dukungan dari Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kecamatan Plampang sendiri sudah lama dikenal luas lewat Festival Samba sebuah tradisi budaya tahunan yang melibatkan masyarakat dalam merayakan kekayaan adat melalui pertunjukan seni, musik, dan budaya lokal. Dengan latar belakang ini, kehadiran program Mero Manto Film Samawa di Plampang menjadi sangat bermakna: memperkuat identitas budaya masyarakat yang sudah terbentuk lewat festival samba, sekaligus membuka ruang baru bagi pelestarian budaya melalui medium sinema.
Pada pemutaran kali ini, masyarakat Plampang menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi. Lapangan Desa Sepakat tumpah ruah dipenuhi penonton dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kehadiran penonton bahkan melampaui target yang telah ditetapkan panitia, membuktikan besarnya minat masyarakat terhadap karya sinema yang mengangkat tema budaya dan lingkungan. Anak-anak kecil pun tak kalah bersemangat menyaksikan pemutaran film ini. Dengan penuh rasa ingin tahu dan keceriaan, mereka mengikuti jalannya acara hingga selesai, menjadi tanda positif bagi regenerasi kecintaan terhadap budaya lokal.
Selain menonton dan berdiskusi, pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan seni budaya yang menampilkan kekayaan ekspresi lokal, menjadikan malam tersebut sebagai ajang perayaan identitas budaya Sumbawa yang penuh kehangatan dan kebanggaan.
Rangkaian acara akan diperkaya dengan Diskusi Budaya bertema “Kearifan Lokal & Kelestarian Alam”, yang akan membahas bagaimana tradisi-tradisi lokal berkaitan erat dengan upaya pelestarian lingkungan hidup. Diskusi ini akan dipandu oleh Sapto Pamungkas, M.Si selaku moderator, dengan menghadirkan narasumber Fahrunnisa S.Sos., M.Si, akademisi yang aktif dalam gerakan pelestarian budaya Sumbawa.

Dengan adanya program ini, diharapkan sinema lokal dapat menjadi kekuatan baru untuk mendekatkan masyarakat kepada akar budayanya, serta menjadi inspirasi dalam menjaga warisan budaya di tengah tantangan modernisasi.