LSM Gempar Kecam Keras PT MND dan PT ISS: Dua Pekerja Tewas, Puluhan Luka Akibat Kelalaian Fatal

Sumbawa Besar, Fokus NTB – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gempar melalui Ketuanya, Tonil, melontarkan kecaman keras terhadap PT Mineral Nusa Drillindo (MND) dan PT ISS, dua perusahaan subkontraktor PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Kecaman ini menyusul kecelakaan kerja yang menewaskan dua pekerja, melukai lima orang berat, dan sembilan belas lainnya ringan. Lebih mengejutkan lagi, kedua perusahaan tersebut diduga beroperasi tanpa terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa.
“Ini bukan sekadar kecelakaan kerja biasa! Ini adalah bukti nyata kelalaian dan pembiaran yang dilakukan PT MND dan PT ISS. Dua nyawa melayang, puluhan pekerja menderita, hanya karena ulah perusahaan yang mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3),” tegas Tonil dalam pernyataan sikapnya, Sabtu (8/2/2025).
Tonil menuding kedua perusahaan telah secara terang-terangan melanggar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Kegagalan melaporkan diri kepada Disnakertrans, menurutnya, merupakan bukti nyata ketidakpatuhan terhadap aturan dan ketidakpedulian terhadap keselamatan pekerja.
“Mereka beroperasi di wilayah kita, mengeruk keuntungan berlimpah, tetapi mengabaikan kewajiban dasar sebagai perusahaan yang bertanggung jawab. Ini kejahatan terhadap kemanusiaan! Kita tidak akan tinggal diam,” jelasnya.
LSM Gempar menuntut agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus ini dan menjatuhkan sanksi tegas kepada PT MND dan PT ISS.
“Tidak cukup hanya dengan denda! Mereka harus bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan, baik secara materiil maupun immateriil!. Para korban dan keluarga korban harus mendapatkan keadilan,” tegas Tonil.
LSM Gempar juga mendesak Disnakertrans untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan-perusahaan tambang di Kabupaten Sumbawa.
“Jangan sampai tragedi ini terulang kembali!” pungkas Tonil. Keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama,” pungkas Tonil.