Mahasiswa Universitas Mataram Gelar Pelatihan Pembuatan Urea Molases Blok sebagai Pakan Sapi

Penulis : M. Akbar Zulfiansyah
Lombok Tengah, Fokus NTB – Desa Tampak Siring merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang memiliki potensi pertanian dan peternakan, apabila dikembangkan dipercaya akan menjadi lebih unggul untuk kedepannya, terutama di sektor peternakan sapi.
Hal tersebut membuat Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN-PMD) Universitas Mataram memiliki ide untuk mengadakan sosilaisasi untuk pembuatan pakan tambahan (feed supplement) untuk ternak sapi yakni Urea Molases Blok (UMB) di Desa Tampak Siring, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Barat, Senin (20/01/25) lalu.
Menurut Nune Fathih Aditya Widhagda selaku ketua kelompok KKN-PMD Universitas Mataram Desa Tampak Siring bahwa, pada dasarnya di desa ini memiliki potensi yang sangat tinggi di sektor peternakan yang sangat harus untuk dikembangkan.
Kelompok KKN-PMD UNRAM di desa ini juga sebelumnya sudah melakukan survei kandang-kandang sapi milik warga yang ada di dua dusun sekitar posko KKN mereka yakni di Dusun Gubuk Belimbing dan Dusun Beneng.
“Melihat potensi peternakan sapi yang ada di desa ini, sangat cocok bila diadakan sosialisasi terkait pengembangan peternakan seperti pembuatan pakan tambahan atau biasa di sebut dengan feed supplement,” jelas Fathih.
Selain mengadakan sosialisasi, mereka juga mengadakan pelatihan pembuatan pakan tambahan untuk ternak sapi tersebut. Untuk keberlangsungan pelaksanaan kegiatan ini mereka telah melakukan diskusi juga dengan pihak desa dan warga-warga sekitar. Pemateri pun langsung dari anggota kelompok KKN mereka yakni M. Akbar Zulfiansyah seorang mahasiswa jurusan Peternakan di Universitas Mataram. Penyampaian materi yang dilakukan pada saat sosialisasi mendapatkan respon positif dari para peternak yang berkesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Dalam pembuatan atau pada saat proses pemadatan Urea Molases Blok (UMB) dipengaruhi oleh 2 hal, yakni formulasi yang digunakan harus tepat dan proses pengeringan dibawah sinar matahari harus maksimal,” tutur Anca selaku pemateri.
“Para peternak yang berkesempatan hadir untuk mengikuti kegiatan kami sangat terlihat antusias, apalagi pada saat pelatihan pembuatan Urea Molases Blok (UMB), mereka turut sera dalam proses pencampuran bahan-bahan untuk pembuatan UBM tersebut,” tutur Fathih.
Selain sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan, mereka juga memberikan formulasi untuk pembuatan Urea Molases Blok (UMB) kepada peternak agar kedepannya dapat dibuat secara individu atau kelompok oleh para peternak tersebut.
Nune Fathih dan seluruh anggota kelompoknya berharap hal ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk perkembangan peternakan sapi di Desa Tampak Siring, dan pembuatan Urea Molases Blok (UMB) dapat menjadi kegiatan rutin kelompok peternak di desa tersebut yang dapat di kembangkan lagi.