EdukasiEkonomi Bisnis

Dari Limbah Menjadi Emas, Kulit Buah Jadi Sabun Cuci Piring Berkualitas

Penulis: Reza Zulkiflih, Ketua KKN: Dony Mulawarman

Lombok Barat, Fokus NTB – Ingin mengurangi limbah rumah tangga dan sekaligus membuat produk pembersih ramah lingkungan? Siapa sangka, kulit buah yang selama ini sering terbuang percuma ternyata memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat.

Para mahasiswa KKN Unram telah mengajak seluruh warga Desa Reban Madani untuk berpartisipasi dalam sosialisasi pembuatan sabun cuci piring dari kulit buah. Acara ini terbuka untuk masyarakat umum dan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola limbah organik serta menciptakan peluang usaha baru yang diselenggarakan pada Sabtu (18/1) pukul 09.00 di Kantor Desa Reban Madani, Lingsar, Lombok Barat.

Acara ini menghadirkan Lailatul Ulfa, S.T., sebagai pemateri ahli di bidang teknik, yang berbagi pengetahuan tentang manfaat kulit buah sebagai bahan baku sabun alami. Selain itu, peserta juga diajarkan secara langsung cara membuat sabun cuci piring yang berkualitas dan aman digunakan.
“Bahan utamanya adalah kulit buah yang sudah matang sempurna. Tetapi tidak dengan kulit buah yang keras seperti durian maupun yang berlemak seperti alpukat. Setelah dibersihkan dan dikeringkan, kulit buah dihaluskan lalu dicampur dengan eco-enzyme. Prosesnya tidak sulit, dan hasilnya sangat memuaskan,” jelas Lailatul Ulfa, S.T.

Selain itu, diadakan diskusi panel yang melibatkan untuk membahas potensi pengembangan industri sabun alami. Dengan mengikuti acara ini, masyarakat Desa Reban Madani tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga berkesempatan untuk menciptakan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi yang peduli terhadap lingkungan.

Seorang ibu rumah tangga yang aktif dalam kelompok usaha kecil mengungkapkan antusiasmenya, “Awalnya, saya tidak menyangka kulit buah bisa dijadikan sabun. Tapi setelah mengikuti pelatihan, kami jadi tahu kalau banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Selain bisa mengurangi limbah, sabun kulit buah juga lebih ramah lingkungan dan tidak membuat kulit tangan kering,” ujarnya.

Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola limbah organik, memberdayakan masyarakat untuk menciptakan produk bernilai tambah dari limbah, serta mendukung pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan yang dimana ini adalah tujuan SDG nomor 12.

SDG nomor 12 berfokus pada bagaimana kita menghasilkan dan mengonsumsi barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kita menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan, mengurangi limbah, dan memproduksi barang yang aman bagi manusia dan lingkungan.

Inisiatif pembuatan sabun cuci piring dari kulit buah adalah contoh nyata bagaimana kita dapat berkontribusi dalam mencapai SDGs. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat. Dengan menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, kegiatan ini menjadi model yang dapat diterapkan dalam berbagai skala untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button