EdukasiKabar Warga

LAKPESDAM PCNU Sumbawa Gelar Pelatihan Jurnalisme Warga Desa Labuhan Sumbawa

Sumbawa, Fokus NTB – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) PCNU Sumbawa menggelar pelatihan jurnalisme warga di Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Senin (9/9/2024).

Pelatihan ini diikuti masyarakat dan perangkat desa setempat sebagai salah satu program desa inklusif khususnya Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) LAKPESDAM PBNU bersama Kemendes-PDTT RI. Tujuan pelatihan ini untuk memperkuat literasi media dan dan memberikan wawasan dalam bidang jurnalisme warga mendukung pembangunan desa.

Sebagai narasumber, LAKPESDAM menghadirkan jurnalis berpengalaman dan kompeten, yakni dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Labuhan Sumbawa ini, Ketua PWI Sumbawa, Zainuddin menyampaikan materi tentang media publikasi bagi jurnalisme warga. Sekretaris PWI Sumbawa, Abu Sofyan Muchtar mengulas tentang pengantar jurnalisme warga dan dasar-dasar penulisan berita.

Berikutnya Hendri Sumarto dari IJTI Sumbawa, memberikan materi tentang tata cara pengambilan gambar dan video. Serta, Susi Gustana dari AJI Mataram berbicara tentang jurnalisme warga dan keberpihakan pada kelompok rentan untuk pembangunan desa.

Materi tersebut diharapkan akan membantu masyarakat dan perangkat desa dalam mengembangkan keterampilan jurnalisme mereka.

Ketua LAKPESDAM PCNU Sumbawa Muhazi Ramadhan menyampaikan bahwa program desa inklusif mengacu pada panduan yang dikembangkan oleh Kemendesa PDTT namun dilaksanakan secara khusus di lokasi yang dipilih oleh Lakpesdam PBNU. “Yang menjalankan adalah kader-kader Lakpesdam di tingkatan kabupaten/kota,” kata Muhazi.

Desa inklusif ungkapnya, merupakan istilah yang umum dikenal namun belum banyak diketahui publik. Desa inklusif merupakan tatanan masyarakat desa yang mengakui, menghormati, memenuhi, melindungi serta melayani hak-hak seluruh warga desa termasuk masyarakat rentan dan marjinal. Dengan terbentuknya desa inklusif, semua masyarakat di dalamnya diharapkan bisa menghargai perbedaan yang ada.

“Perbedaan jangan sampai menghalangi masyarakatnya untuk membangun bersama. Apabila semua desa di Indonesia saling menghormati, menghargai, mengakomodasi, saling memiliki, dan semuanya terlibat, maka akan sangat indah. Siapapun dia, tanpa memandang apa warna kulitnya, sukunya, apakah difabel atau tidak, semuanya dapat berkontribusi membangun desanya masing-masing,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Labuhan Sumbawa, Kamiruddin menyampaikan terima kasih kepada Lakpesdam PCNU Sumbawa karena dipilih menjadi pilot project desa inklusif. “Saya juga mengapresiasi para wartawan yang menjadi pemateri pada pelatihan kali ini,” katanya.

Kamiruddin menjelaskan tujuan digelarnya pelatihan jurnalisme warga ini adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan perangkat desa agar memiliki kemampuan menulis dan mengelola informasi untuk menyebarkan kegiatan pembangunan di desanya.

“Pelatihan jurnalisme warga ini adalah langkah nyata mendorong desa inklusif agar warga pandai literasi digital dan menghasilkan produk jurnalistik,” harapnya.

Kepala Dusun Padak, Kaharuddin yang menjadi salah satu peserta menilai pelatihan ini sangat berguna baginya. “Saya dapat banyak ilmu dan perspektif hari ini bagaimana cara menjadi jurnalis warga. Saya seringkali bagikan foto dan konten ketika ada anak maupun orang dewasa berhadapan dengan hukum di desa, yang ternyata tidak boleh sembarangan. Sebab sesuai kode etik jurnalistik dan Undang-Undang Perlindungan Anak maka wajah dan identitas anak yang berhadapan dengan hukum baik sebagai pelaku maupun korban tidak boleh disebarkan ke media sosial,” ujarnya.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button