EdukasiOpini

Inovasi Pendidikan di Era Merdeka Belajar

RIDWAN
(Mahasiswa Magister Manajemen Inovasi Sekolah Pascasarjana Universitas Teknologi Sumbawa)

Rendahnya mutu pendidikan merupakan sebuah masalah serius pada bidang pendidikan di berbagai jenjang dan satuan pendidikan. Terdapat berbagai pihak yang menyatakan bahwasanya kualitas pendidikan yang rendah dinilai sebagai faktor yang akan memperlambat kemajuan SDM dengan keterampilan untuk dapat bersaing dalam bidang pekerjaan dan industri. Bahkan bentuk upaya menaikkan kualitas pendidikan dianggap perlu untuk terus dikembangkan.

Pendidikan adalah salah satu upaya yang secara sistematis dan bertujuan memberikan peningkatan pada mutu serta martabat manusia dan bersifat holistik. Sejalan dengan hal tersebut, Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa pendidikan adalah kunci dalam membangun bangsa yang dan memperbaiki masa depan.

Namun apa yang terjadi belakangan ini, dilihat dari skor sains, matematika dan literasi membaca Kita semakin menurun dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Padahal, tanpa kondisi pandemi, capaian pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih belum optimal dan diperparah dengan kondisi pandemi seperti yang terlihat pada skor Programme for International Student Assessment (PISA) oleh Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada tahun 2022 yang semakin menurun dari tahun sebelumnya, misalnya tahun 2018. Skor PISA Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kompetensi membaca turun dari 371 ke 359, untuk Matematika turun dari 379 ke 366, dan untuk Sains turun dari 396 ke 383. Skor tersebut cenderung stagnan dalam 10 hingga 15 tahun terakhir.

Situasi tersebut tidak dapat dihindari dan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), nampaknya menjadi opsi win-win solution untuk saat itu. Pasca pandemi, ternyata hal tersebut masih diterapkan di beberapa lembaga pendidikan formal di dalam negeri maupun di luar negeri, Malaysia misalnya. Hal ini tentunya sekaligus sebagai peluang dan tantangan dalam penerapan merdeka belajar.
Selain itu, akses pendidikan yang berkualitas belum sepenuhnya merata di Indonesia. Hal ini terutama dirasakan oleh anak-anak berbakat namun kurang mampu. Inovasi pendidikan hadir sebagai angin segar untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Artikel ini akan membahas tentang pengertian inovasi pendidikan dan berbagai bentuknya di era merdeka belajar
Dengan memahami inovasi pendidikan di era merdeka belajar ini, kita bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita untuk membuat pendidikan lebih mudah dijangkau oleh mereka yang membutuhkan.

Inovasi dalam pendidikan seringkali dikaitkan dengan penggunaan teknologi dan internet untuk mengakses materi maupun melakukan interaksi pembelajaran, seperti melalui situs web (website), Learning Management System (sistem manajemen pembelajaran), mobile application (aplikasi seluler), hingga media sosial. Namun pada kenyataannya, seringkali praktik inovatif dalam pendidikan menjadi terbatas hanya pada media teknologi dan kanal digital.

Di beberapa konteks ketika perangkat teknologi dan jaringan tidak memadai serta kapasitas guru dan orangtua terbatas dalam mengoptimalkan teknologi digital, praktik inovasi seolah harus terhenti. Padahal, merujuk pada hakikatnya, inovasi adalah upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi melalui berbagai pembaharuan. Inovasi ini tidak selalu harus berupa teknologi canggih, melainkan bisa berupa perubahan mendasar dalam cara guru mengajar, metode penilaian, atau bahkan pengelolaan sekolah.

Oleh sebab itu, inovasi dalam pendidikan di era merdeka belajar perlu dipahami dan dilakukan bukan hanya pada tatanan cara melalui penggunaan teknologi dan digitalisasi, namun perlu dimulai dari tatanan pola pikir dan perilaku. Inovasi perlu dilihat sebagai sebuah upaya untuk mengembangkan kemampuan dalam melihat dan melakuan sesuatu dari perspektif yang berbeda, kritis, kreatif, menarik, dan praktis.

Dalam hal ini, kreativitas menjadi faktor yang penting untuk dimiliki oleh guru dan kepala sekolah serta orangtua atau pengasuh dalam membangkitkan antusiasme dan efektivitas proses belajar mengajar melalui berbagai cara, dimulai dari apa yang tersedia di sekitar siswa. Seperti dilansir dari Kompas.id bahwa kreativitas dapat dikembangkan dari pola pikir yang tidak berfokus pada tantangan, melainkan pada berbagai peluang yang dapat dilakukan, sekecil apapun itu.

Dengan kreativitas, guru dan orangtua di rumah dapat membantu anak dalam menciptakan sistem belajar yang dapat mendukung untuk meningkatkan konsentrasi dan mengelola distraksi, misalnya dengan menciptakan jadwal belajar yang teratur, pengaturan ruangan yang mendukung, serta melakukan berbagai icebreakers dan permainan sederhana ketika anak mulai lelah dan bosan belajar.

Kreativitas juga memampukan guru dan orangtua bukan hanya dalam melihat potensi apa yang tersedia, melainkan juga bagaimana memaksimalkan penggunaan dan manfaat dari berbagai potensi tersebut. Kreativitas memotivasi guru dan orangtua untuk menghadirkan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan berbagai aktivitas seperti melakukan permainan, eksperimen sains, observasi sosial, menonton video, bermain peran, dan lain sebagainya.

Inovasi pendidikan yang sukses biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
Memiliki tujuan yang jelas: Inovasi harus diarahkan untuk memecahkan masalah pendidikan tertentu, misalnya meningkatkan motivasi belajar siswa atau membuat pembelajaran lebih efektif.
Dapat diterapkan: Inovasi harus bisa diimplementasikan dengan baik di sekolah, dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.

Memiliki dampak positif: Hasil dari inovasi pendidikan harus dapat diukur dan menunjukkan adanya peningkatan kualitas pendidikan.

Bentuk-bentuk Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan dapat diterapkan dalam berbagai aspek pendidikan. Berikut adalah beberapa contoh bentuk inovasi pendidikan seperti dilansir dari Putera Sampoerna Foundation:

  1. Pemanfaatan teknologi
    Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan interaktif. Contohnya, penggunaan aplikasi pembelajaran daring, pengadaan kelas online secara gratis sebagai suplementasi pendidikan untuk anak.
  2. Gamification
    Gamification adalah penggunaan unsur-unsur permainan seperti poin, level, dan kompetisi dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Dengan gamification, siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas dan aktif berpartisipasi di kelas.
  3. Realitas virtual (VR)
    VR adalah teknologi yang menciptakan simulasi realistik menggunakan perangkat khusus, sehingga pengguna merasa berada di lingkungan virtual tersebut. VR dapat dimanfaatkan untuk membawa siswa ke tempat-tempat yang sulit dikunjungi secara langsung, misalnya ke museum sejarah atau ke dasar laut.
  4. Pembelajaran berbasis project
    Dalam metode ini, siswa belajar melalui pengerjaan proyek nyata. Siswa akan dituntut untuk bekerja secara kolaboratif, memecahkan masalah, dan berpikir kritis. Pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata dan mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan di masa depan.
  5. Pembelajaran terdiferensiasi
    Pembelajaran ini disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Guru dapat menggunakan beragam metode dan materi pembelajaran untuk mengakomodasi perbedaan tersebut. Dengan pembelajaran terdiferensiasi, semua siswa memiliki kesempatan untuk belajar secara optimal sesuai dengan potensinya.
  6. Sekolah berbasis masyarakat
    Sekolah bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kontekstual dan relevan. Sekolah dapat melibatkan masyarakat sebagai narasumber, tempat kunjungan belajar, atau bahkan dalam pengambilan keputusan terkait kurikulum sekolah.
    Dengan sekolah berbasis masyarakat, siswa dapat belajar langsung dari pengalaman masyarakat sekitar dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan tempat mereka tinggal.

Selain bentuk-bentuk inovasi pendidikan di atas, masih banyak lagi terobosan baru yang terus bermunculan. Dengan terus mendukung inovasi pendidikan, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Upaya inovasi pendidikan pada akhirnya akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak Indonesia, untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dengan inovasi pendidikan yang efisien dan efektif ditunjang dengan perbaikan infrastruktur dan teknologi pendidikan menjadi kunci sukses dalam melaksanakan program merdeka belajar. Kemendikbudristek diharapkan mampu mengembangkan platform pendidikan nasional dari tingkat sekolah dasar hingga perguruuan tinggi yang berbasis teknologi secara merata hingga ke daerah 3T.

Prosedur dan pendanaan pendidikan jusega harus tetap diawasi, termasuk kompetensi guru, kepala sekolah, dan pemerintah daerah serta bagaimana kurikulum dijalankan. Karena program merdeka belajar ini digagas untuk mendorong murid menjadi sumber daya manusia (SDM) masa depan yang berkarakter unggul dalam pendidikan dengan mengedepankan pola pemebelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Melalui inovasi pendidikan di era merdeka belajar ini, diharapkan lembaga pendidikan dapat menjaga konsistensi visi dan misi, memiliki kepemimpinan yang kuat, program dan kurikulum yang terencana, evaluasi yang berkelanjutan, fasilitas yang mendukung, dan keterlibatan aktif siswa, guru, orang tua, dan masyarakat dalam mewujudkan sekolah yang efektif.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button