Dua TKI Asal Lombok Dipermaikan Oknum Pegawai Bandara Lombok

Fokus NTB, Lombok Tengah – Hari ini (10/5) keluarga dari Taufik Hidayat dan Rahmatullah dipenuhi keharuan. Pasalnya, mereka akan kembali berangkat untuk merantau di Malaysia untuk ke dua kalinya. Pukul 08.00 keduanya meninggalkan kediaman untuk menuju bandara. Sekitar pukul 08.40 mereka sudah tiba di bandara Intenasional Lombok.
Sekitar 10 menit mereka bersalam-salaman dengan keluarga yang mengantarkan ke bandara. Lalu melanjutkan masuk ke bandara untuk check-In. Di depan pintu masuk mereka diperiksa oleh pengaman bandara 4 orang. Empat orang ini kemudian meminta bayaran 80 ribu kepada Taufik dan Rahmat.
“Untuk bisa masuk kalau ke Kuala Lumpur harus bayar 80 ribu, kalau tidak kamu tidak bisa lolos” ancam tim pengaman bandara sebagaimana diceritakan Taufik.
Lalu Taufik menyampaikan kami sudah biasa untuk jalan sendiri.
“Tidak pak, ini masih banyak waktu, penerbangan kami masih pukul 10.10 menit, insyaallah masih nutut untu masuk”, jelas Taufik pria asal Kopang ke petugas di Bandara.
“Kamu tidak akan lolos, lihat saja”, ancam petugas bandara.
Taufik dan Rahmatpun berbeda masuk. Di pintu kedua Taufik kembali ditanya oleh petugas paspor dan tiket, Taufik dan rahmat menyerahkan tiket dan paspor. Namun petugas kedua mengulur waktu, hingga Taufik menegurnya.
“Maaf pak, kami mau ke KL harus segera check In”, ungkap Taufik pada sekitar pukul 09.00.
Lalu petugas segera memberikan paspor dan tiket keduanya. Mereka melanjutkan perjalanan, akan tetapi ketika hendak check In, petugas Air Asia mengungkapkan check In sudah tidak bisa dilakukan. Padahal saat itu di tiket tertulis check In tutup 45 menit sebelum penerbangan.
Setelah melakukan negosiasi dengan petugas, Taufik dan Rahmat tetap tidak bisa melanjutkan perjalanan untuk mencari disekitar ke negeri Jiran. Mereka lalu kembali ke rumah, tiket yang dibeli pun hangus begitu saja.
“Kami sangat kecewa dengan petugas bandara yang masih suka mencari uang, selain itu kami juga menyampaikan kekecewaan dan keberatan kepada maskapai Air Asia yang tidak taat kepada peraturan yang dibuat sendiri”, jelas Taufik saat kami hubungi via panggilan whattsaap.