Jakarta,Fokus NTB – Penetapan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang simpati dari bebagai kalangan.Salah satunya anak-anak bangsa dari belahan timur Indonesia yang tergabung dalam organisasi Persaudaraan Timur Raya (PETIR) dengan mengeluarkan pernyataan sikap.
Menyikapi perkembangan penetapan SYL tersebut, PETIR menyatakan Persaudaraan Timur Raya (PETIR) akan membela salah satu putra terbaik Indonesia Timur Syahrul Yasin Limpo dengan memberi bantuan dan pembelaan hukum dengan menggalang 1000 pengacara yang berasal dari Indonesia Timur dan daerah lainnya. Kemudian PETIR ikut serta aksi massa bersama Front Indonesia Timur Bersatu pada hari Rabu, 11 Oktober 2023.
“Persaudaraan Timur Raya (PETIR) mendukung Polda Metro Jaya untuk segera memproses Penyidikan kasus dugaan pemerasan terhadap salah satu putra terbaik dari Indonesia Timur Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK Firly Bahuri,” ucap Ketua Umum PETIR Emanuel AK dalam siaran persnya (10/10/2023).
Dijelaskannya, Syahrul Yasin Limpo terseret kasus dugaan pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Kementerian Pertanian yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebaliknya terungkap bahwa Pimpinan KPK memeras Syahrul Yasin Limpo dkk. Bukti beredar foto pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di GOR Tangki, Jakarta. Kasus pemerasan oleh oknum KPK terhadap SYL sekarang dalam prosesn penyidikan di Polda Metro Jaya.
Sekjend PETIR Joksan Melkisedek Atamou, SH dalam siaran pers menambahkan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) adalah satu putra terbaik dari Indonesia Timur, tepatnya dari Sulawesi Selatan. Selama SYL menjabat sebagai Menteri Pertanian sudah meraih 71 penghargaan dan apresiasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang diterima dari 2019 – 2022. Bahkan KPK memberikan penghargaan anti gratifitasi terbaik, penghargaan pengelolaan LHKPN terbaik 2019, dan Sertifikat Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) atas pengelolaan data penyaluran subsidi dengan memanfaat NIK. Kementerian Pertanian juga tercatat sebagai Kementerian yang mendapat predikat WTP selama 7 kali berturut-turut dari BPK-RI sejak tahun 2016 – 2022.
