EdukasiSosial

Mahasiswa Universitas Nggusu Waru Bima Berkhidmat untuk Kemajuan Desa

Bima, Fokus NTB – Beberapa mahasiswa Universitas Nggusu Waru (UNSWA) Bima yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) bersama ibu- ibu PKK desa setempat terlihat sibuk melakukan penataan bunga dan mengecetan pagar serta tembok kantor desa di desa Tenga, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima – NTB, Selasa, (12/9/23) sore.

Kegiatan penataan serta pembersihan halaman kantor desa ini dilakukan dalam rangka menyambut lomba kebersihan yang dilakukan pihak kecamatan untuk seluruh desa yang berada dalam lingkup kecamatan Woha. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memastikan bahwa semua kantor desa tidak hanya sebagai tempat pelayanan terhadap masyarakat dengan segala keperluannya, tetapi juga harus mampu memberikan rasa nyaman dan aman.

Seorang mahasiswa KKN UNSWA, Afrin mengungkapkan bahwa keberadaan mahasiswa yang sedang melakukan KKN di desa setempat yang turut serta dalam membantu ibu PKK dalam menghadapi lomba di tingkat kecamatan merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan. Selain karena selama mereka berada di lokasi KKN menempati salah satu bangunan yang ada di kantor desa setempat, juga kegiatan yang di lombakan berkaitan erat dengan progran KKN yang mereka canangkan.

“Membantu ibu-ibu PKK ini merupakan bagian dari program kami selama KKN. Bukankah kami sebagai mahasiswa sedang melakukan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya adalah membantu masyarakat lewat persiapan lomba ini” ucapnya saat ditemui di poskonya.

Lebih lanjut, Afrin menambahkan bahwa dengan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan masyarakat akan mempererat hubungan mahasiswa dengan masyarakat setempat. Disamping itu menurutnya, baik kegiatan yang diselenggarakan oleh pihaknya lewat program KKN maupun kegiatan yang diprogramkan pemerintah kecamatan dan masyarakat setempat dapat bisa saling mendukung satu sama lain.

“Sepanjang kegiatan itu memberi manfaat pada masyarakat banyak tentu kami akan tetap mengambil bagian di dalamnya” terangnya.

Mahasiswa sebagai agen of change, menurut Afrin harus benar-benar mampu mengejawantahkan pemahamannya dalam tindakkan kongkrit yang bisa dirasakan manfatnya langsung oleh masyarakat. Pemahaman terhadap dinamika tentang kemasyarakatan tidak boleh hanya mengendap di dalam konsep dan pikiran, ia harus dijabarkan lewat tindakan-tindakan kongkrit yang konsisten.

Dalam pandangan Afrin bahwa dinamika yang terjadi di masyarakat sangatlah dinamis, tidak statis. Tentu membaca realitas yang ada tidak cukup hanya dilihat dari sudut pandang teori yang tertera di dalam buku, namun harus ada upaya untuk melaraskannya dengan realitas lapangan. Karena kadang kala, realitas pada masyarakat tertentu akan berbeda dengan realitas masyarakat yang lain.

“Memahami realitas itu penting, agar dinamika yang terjadi dapat dibaca dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” ucapnya mengakhiri.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button