EdukasiPolhukam

KAMMI Sumbawa Gelar Sekolah Politik: Bertarung Ide Bukan Uang!

Sumbawa, Fokus NTB – Kesatuan aksi mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumbawa mengadakan Sekolah Politik (27/32023) bertajuk Peran Pemuda Mewujudkan Politik Demokratis. Diikuti kader KAMMI se-Sumbawa bersama narasumber dari berbagai macam latar belakang enterpreneur, akademisi dan praktisi.

Agenda sekolah politik KAMMI Sumbawa sebagai wujud partisipasi politik dalam mengawal politik yang demokrasi. Berangkat dari kesadara bahwasanya peran pemuda sangat penting dalam mengawal kontestasi politik 2024, sumbangsih pemilih mudah kurang lebih 60% berdasarkan data DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari KPU RI. Hal ini pemuda menjadi penentu kemenangan di kontestasi pemilu 2024.

Ketua Pengurus Daerah KAMMI Sumbawa, La Ode Agustamil mengatakan “Disinilah peran pemuda dan mahasiswa sangat strategis, berawal dari lingkungan kampus, tongkrongan warung kopi, food court dan tempat KKN (Kuliah kerja nyata) bagi mahasiswa memberikan pemahaman kepada teman sejawat dan masyarakat pada umumnya tentang money politic yang mencedarai prinsip demokrasi”.

Terhitung pendaftaran bakal calon legislatif 1-14 Mei lalu, peraga untuk mempromosikan diri baik itu baliho maupun flayer di media sosial mulai tampak menggeliat, wajah lama ataupun wajah baru. “lahirnya politik yang demokratis tidak terlepas dari dunia kampus, sebagai laboratorium intelektual melahirkan syarat-syarat kepemimpinan yang ideal” lanjut La Ode Agustamil.

Sudah hal lumrah memasuki tahun politik para calon legislative menjual janji, menawarkan perubahan untuk kelebihbaikan hajat orang banyak. Inilah saatnya pemuda berpikir rasional dalam memilah. Bukan karena serangan fajar (money politic) yang menggadaikan kepentingan masyarakat setelah mereka terpilih. Ide cemerlanglah yang kita pilih untuk Indonesia dan Kabupaten Sumbawa.

Rapor pendidikan yang bersumber dari hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2021 dalam kualitas proses pembelajarna siswa di NTB, khususnya jenjang SMP dan SMA/SMK sederajat dianggap cukup memprihatinkan. Hal ini tentunya 2 tahun kebelakang sudah ada proses evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan khususnya Kabupaten Sumbawa. “Ini mempengaruh kualitas dalam memilih wakil rakyat yang dan akan berimbas kepada produk kebijakan kedepannya. Adanya perguruan tinggi di Kabupaten Sumbawa diharapkan menjadi laboratorium ide dan gagasan serta melahirkan syarat-syarat kepemimpinan ideal dalam upaya mengawal pendidikan politik” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button