Oleh Muhammad Aries Z A (Dosen Universitas Samawa)
Boris syaifullah, adalah pengusaha asal sumbawa yang menggeluti bisnis penyedia layanan internet, kabel serat optik. Mendirikan pabrik sekaligus kantor di Kopo BizPark, kawasan bisnis paling terkenal di Bandung, Boris mulai menancapkan cengkeramannya dalam persaingan industri serat optik Indonesia.
Boris menjadi sosok yang menarik untuk menjadi model dalam menghadapi masa depan yang semakin tak pasti. Carol Dweck dalam bukunya MINDSET menyebutkan ada dua tipe manusia, yakni fixed mindset dan growth mindset. Fixed mindset adalah mereka yang merasa puas dengan kecerdasan yang dimiliki. Sehingga cenderung tidak mau memperbarui diri dan kurang suka tantangan. Sedangkan Growth Mindset cenderung tidak puas dengan keadaan dan menyukai tantangan. Boris termasuk dalam tipe growth mindset, yang senang berselancar diatas gelombang tantangan. Berbagai posisi penting yang ia genggam hari ini adalah bukti bahwa boris lebih kerap menempuh jalan yang menantang walau sulit dan tak pasti. Bersama boris seolah tak ada yang tak mungkin. Kami serasa baru saja berdiskusi tentang rencananya untuk bisa menjadi bagian dari Kadin, dalam waktu relatif singkat Boris dilantik menjadi Ketua Komite Korea Kadin Kota Bandung.
Charles Maurice de Talleryand (mantan Perdana Menteri Perancis) berkata,”Seratus Kambing yang dipimpin oleh seekor singa akan jauh lebih berbahaya dibandingkan seratus singa yang dipimpin seekor kambing.” Singa adalah binatang yang berada pada puncak rantai makanan. Kekuatan dan ketangkasannya adalah modal utamanya untuk bertahan menghadapi perubahan ekologis selama berabad-abad. Singa memiliki memori-memori otot (myelin) yang kuat dan kokoh yang membuat lebih cepat dan lebih lentur saat bermanuver mengejar mangsanya.
Kecepatannya menangkap peluang menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki Boris. Perpaduan antara pengembangan memori otak (brain memory) dan memori otot (muscle memory). Boris yang keranjingan membaca sejak duduk di bangku sekolah dasar telah membangun memori otaknya dengan baik. Prestasi akademik yang ia peroleh adalah bukti kemampuannya memori otaknya. Dan memori otak tersebut ikut memberi pengaruh pada kemampuan analitisnya yang tajam. Demikian pula dengan memori otot yang dikembangkan boris sejak remaja. Keterampilannya bermain badminton dan sepakbola telah melatih memori ototnya.
Membangun Ketangkasan (Agility)
Menurut Rhenald Kasali, Agility (ketangkasan) diperlukan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang semakin cepat dan tak terkendali. Agility diantaranya dibentuk oleh musibah, kemampuan belajar, support organisasi, disiplin dan fokus, myelin (memori otot), serta kesulitan/tantangan. Dalam buku biografinya, Boris yang mulai beranjak remaja memutuskan untuk hijrah dari kampung halamannya ke Sumbawa Besar. Hal itu mengharuskan Boris hidup mandiri karena jauh dari orang tua. Sejak itu pergaulannya semakin luas dan hobinya bermain badminton dan sepakbola semakin terlatih.
Boris juga memiliki kemampuan belajar yang ia miliki sejak kecil. Kemampuan belajar itu menjadi modal untuk membangun ketangkasannya. Kemampuan belajar membuatnya menjadi terbuka dengan ide-ide baru, mengasah kemampuan berpikir dan keluar dari zona nyaman. Kemampuannya mempelajari bahasa korea dengan baik menyebabkan Boris dengan mudah bergaul dengan orang – orang korea.
Ketangkasan yang dimiliki Boris saat ini juga dibangun oleh dukungan orang-orang di sekitarnya, keluarga dan sahabatnya. Dukungan ibunya saat Boris memutuskan untuk berangkat ke Korea menjadi pekerja migran juga menjadi modal utama yang membangun ketangkasan personalnya.
Disiplin dan fokus yang ia latih sejak kecil juga menyebabkan Boris semakin cepat dan tangkas dalam merespon perubahan. Disiplin ia tunjukkan tidak hanya dalam bekerja, tetapi juga dalam bergaul. Jika ada janji bertemu, maka ia akan datang sebelum waktu yang disepakati. Boris pun selalu fokus dengan apa yang ia rencanakan.
Myelin (memori otot) yang dimilikinya juga menjadi modal penting dalam mengembangkan agility. Hobinya bermain badminton dan sepakbola menyebabkan memori – memori ototnya semakin kuat. Pengembangan memori otot akan mengurangi pemanfaatan memori otak. Boris terlatih menggunakan memori otot dalam bekerja dan menyelesaikan masalah yang butuh segera diselesaikan.
Dari Personal Agility ke Bussiness Agility
Timothy R. Clark dalam Epic Change : How to Lead Change in The Global Age, memperkenalkan 3 dimensi Personal Agility: Intelectual Agility, Emotional Agility, dan Physical Agility. Dimensi Intelectual Agility terdiri kemampuan berpikir analitis dan kritis, keterampilan berinovasi dan kritis, serta keterbukaan pada ide – ide baru. Adapun Dimensi Emotional Agility terdiri dari kemampuan bersaing, pengendalian emosi, pekerja keras, dan motivasi menghadapi tantangan. sedangkan Dimensi Physical Agility meliputi daya tahan, stamina dan daya konsentrasi.
Buku Memetik Bintang di Langit Korea karya Zubair Bontobahari mengurai dengan jelas relevansi ketiga dimensi di atas dengan kapasitas yang dimiliki Boris. Keberhasilan yang diraih Boris baik sebagai pemimpin perusahaan maupun dalam kapasitasnya sebagai salah satu pimpinan KADIN Kota Bandung, menunjukkan bahwa ia memiliki Personal Agility yang kuat.
Personal Agility yang dimiliki Boris inilah yang menunjang Bussiness Agility perusahaannya. Borsya Cipta Communica, perusahaan yang didirikan 3 tahun lalu, terus tumbuh dan berkembang dalam industri kabel serat optik di Indonesia. BCC dalam usia yang sangat belia telah menunjukkan kiprahnya sebagai salah satu mitra Telkom Indonesia. Dan hingga saat ini, BCC telah memiliki lebih dari 500 karyawan, dengan jangkauan layanan yang semakin luas. Inovasi berkelanjutan mendorong BCC menjadi perusahaan yang eksis dan semakin diperhitungkan.
Dalam kehidupan yang berubah semakin cepat dan tak menentu seperti saat ini, “sebagai apapun kita, rusa atau singa, kita harus berlari lebih cepat untuk bisa bertahan hidup,” demikian kutipan Syeikh Rashid, pendiri Uni Emirat Arab. Harapan saya, Launching buku biografi Boris Syaifullah akan menginspirasi anak-anak sumbawa untuk lebih mandiri dan memiliki Personal Agility kuat.