EdukasiKesehatanPemerintahan

Gandeng Puskesmas dan Pemdes, KKN Tematik UTS 2022 Proyek Kemanusiaan Adakan Sosialisasi Pencegahan Stanting

Maronge, Fokus NTB – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya.

Karena itu, team mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Teknologi Subawa (UTS) Tahun 2022 proyek kemanusiaan gandeng puskesmas dan pemerintah desa (pemdes) mengadakan sosialisasi pencegahan stunting untuk mengurangi angka Stunting di desa Maronge, kecamatan Maronge, kabupaten Sumbawa pada, Sabtu (20/08/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ibu Camat, Ibu Sry Kamaryatun, pihak Puskesmas, Sri Kusmini, ketua PKK, ibu Sulastri beserta pengurus, masyarakat desa Maronge, ikut hadir pula siswa-siwi dan pelajar dari SMPN 1 Maronge dan SMAN 1 Maronge.

Dalam kegiatan tesebut yang menjadi narasumber adalah ibu camat, Sry Kamaryatun dan dari pihak puskesmas, Sri Kusmini.

“Walaupun kegiatan ini juga bukan yang utama, tetapi yang utama adalah tetap peran serta orangtua dan keluarga dalam memberikan perhatian kepada anak untuk pencegahan stunting,” tutur ibu Camat.

Disela-sela penyampaian materi, beliaupun mengapresiasi kegiatan team mahasiswa KKN Tematik UTS ini karena sangat tepat sekali, “sebab desa Maronge termasuk 37 desa menjadi prioritas penanganan Stunting. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) bupati Sumbawa nomor 859 tahun 2020 tentang penetapan desa prioritas percepatan pencegahan dan penanggulangan Stunting melalui intervensi Gizi Sensitif, dan Gizi Spesifik di kabupaten Sumbawa,” imbuhnya.

“Tingkat stunting di kecamatan Maronge sudah mencapai angka 70 %, oleh karena itu kegiatan seperti ini juga sebagai salah satu upaya menurunkan tingkat stunting di Kecamatan Maronge dan khususnya di Desa Maronge,” tutur ibu Sri dari pihak Puskemas.

“Untuk mengurangi angka stunting di kabupaten Sumbawa maka diperlukan berbagai upaya nyata dengan turun kebawah, yakni dengan mengadakan sosialisasi akan bahayanya stunting ditingkat desa seperti ini, sekaligus implementasi tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian masyarakat,” ungkap Erni, ketua team mahasiswa KKN Tematik UTS.

Diakhir, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Abdul Salam berharap kegiatan ini untuk ditindaklanjuti dengan melakukan MoU antara Desa maronge, dinas kesehatan sumbawa, dan UTS. “Agar Kontribusi yg dirasakan masyarakat semakin banyak kedepannya,” tutupnya.

. (***)

Related Articles

Back to top button