![](https://www.fokusntb.com/wp-content/uploads/2021/10/IMG-20211015-WA0034-780x470.jpg)
Sumbawa Besar, Fokus NTB – Setelah semua sesi workshop tematik tuntas dilaksanakan. Para peserta dalam kategori pengembangan ide cerita akan menghadapi tahap produksi film dari 3 ide cerita terpilih. Pengumuman terpilihnya ide ceita tersebut dilakukan di akhir kegiatan hari terkahir workshop film di aula Hotel Sernu Raya (14/10/21). Mungkin peserta saat awal mendaftar mencoba menerka-nerka apakah gagasannya bisa dijadikan sebagai ide cerita dalam film, melalui paparan tiga hari workshop, peserta mendapatkan banyak prespektif yang akan dijadkan bahan pertimbangan ketika menulis ide cerita di kesempatan yang lain.
Dari banyak ide cerita yang terkirim, pihak panitia memilih dua ide cerita dokumenter, serta satu ide cerita fiksi. Hal ini dikarenakan agar menyesuaikan antara kemampuan sumber daya manusia dalam tim dan estimasi waktu produksi dengan jadwal festival yang telah ditentukan. Sehingga jumlah ide cerita film dokumenter lebih banyak, sedangkan ide cerita fiksi hanya satu.
Ketika Reny Suci sebagai moderator mulai membacakan ide cerita siapa saja yan terpilih, seluruh peserta nampak tidak sabar menunggu hasil keputusan pihak Festival Film Sumbawa (FFS#3) atas ide cerita yang mereka kirim beberapa waktu silam. Kemudian moderator menyebutkan tiga nama yang ide ceritanya berhak diproduksi menjadi sebuah karya film, yakni Tiara Dwi Aryanti sebagai alumni FFS 2020 pemilik ide cerita film dokumenter berjudul “Mengalir”, Indri Ardianti mahasiswa Universitas Samawa pemilik ide cerita film dokumenter denan judul “Baseme, Skincare Perempuan Sumbawa” , dan yang terakhir Harsa Perdana mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa yang merupakan satu-satunya ide cerita film fiksi yang terpilih dengan judul “Nikah Muda”.
Ide cerita yang terpilih dinilai memiliki cerita yang baik dan memenuhi beberapa aspek dan keterkaitan dengan tema yang diusung tahun ini, yakni Perempuan, Alam, dan Ketahanan Budaya”. Sehingga berpeluang untuk divisualkan dan dijadikan sebuah karya film dalam waktu sebulan. Yuli Andari Merdikanintyas sebagai salah satu juri seleksi ide cerita mengatakan “Banyak ide cerita yang bagus dan menarik, namun secara visibility kecil kemungkinannya bisa diproduksi selama satu bulan, jika dipaksakan sangat sayang sekali karena akan menjadi karya film yang premature”.
“Pihak penyelenggara FFS#3 menghimbau bagi para peserta yang tidak terpilih ide ceritanya agar tidak berkecil hati, karena teman-teman dari komunitas film Sumbawa Cinema Society yang juga banyak terlibat menjadi panitia FFS sangat terbuka untuk mengembangkan ide cerita atau ide riset film documenter,” ucap Ridho Fisabilillah dari panitia Sumbawa Film Festival.