Jakarta, Fokus NTB – Isu untuk perpanjangan masa jabatan presiden beberapa tahun setelah 2024 menimbulkan silang pendapat diantara relawan Joko Widodo.
Ketua Presidium Relawan Veteran M. Mujib Hermani mengingatkan para relawan Jokowi Mania (Joman) untuk tidak berlebihan dalam melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kegaduhan dan mengganggu aktivitas Presiden Jokowi.
Relawan senior itu mengingatkan kepada Relawan Joman untuk tidak berlebihan dalam melakukan hal-hal yang dapat membingungkan dan menghambat kegiatan Presiden Joko Widodo.
“Janganlah mendorong wacana Presiden Jokowi untuk melanggar konstitusi” kata Mujib, Jakarta (8/9).
Bahkan membuat statetmen yang mengarah secara pribadi mendiskreditkan Menteri Luar Negeri, (Mensetneg) Pratikno dan merusak citra pemerintah.
Ia mengatakan, ide relawan Joman untuk menambah masa jabatan presiden Jokowi selama 2-3 tahun tidak masuk akal karena Indonesia masih terkena dampak pandemi COVID-19. Pasalnya, Jokowi sendiri menolak untuk memperpanjang masa jabatannya.
“Sedangkan Presiden Jokowi dari semula menolak perpanjangan masa jabatan dengan alasan konstitusi,” kata Mujib
Sebaliknya, ia meminta pada relawan Jokowi untuk fokus melindungi Nawacita dari visi dan misi Indonesia Emas pada tahun 2045, dan memastikan bahwa program pro rakyat Presiden Jokowi berjalan dengan baik.
Lebih lanjut, Mujib menghimbau para relawan Jokowi untuk tidak mempermasalahkan perubahan komposisi menteri atau pernyataan yang dapat menimbulkan kontroversi dan mencoreng citra pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Jangan mendorong wacana Presiden Jokowi untuk melanggar konstitusi,” kata Mujib, yang pernah terlibat dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin.
Dia bahkan menegaskan para relawan Jokowi yang dipercaya bertugas di kementerian dan organisasi, penasihat dan direksi BUMN, agar mendukung kebijakan Nawacita dan Jokowi. Ini mengingatkan kita bahwa kita harus terus fokus pada peningkatan kinerja pemerintah.
“Buktikan dalam kerja nyata. Jangan khawatir tentang pergantian menteri,” ucap Mujib Hermani.