Alas, Fokus NTB – Kunjungan Komisi lll dan Komisi IV DPRD kabupaten Sumbawa ke Puskesmas Alas pada hari senin 16 Agustus 2021 terkait viralnya di media sosial, tentang adanya temuan pemakaian besi 13 pengganti besi 16 masih dipertanyakan.
Ketua LSM LEMBAGA PENCARI KEADILAN, SADARUDDIN SH, dalam status Facebooknya menyatakan bahwa sampe saat ini belum ada titik terang terkait temuan pengurangan pemakaian bahan material. Menurut dia, ada dugaan indikasi-ndikasi lain yang sempat disampaikan kepada dewan terhormat saat kunjungan tersebut.
Namun, setelah disampaikan, belum ada tanggaoan berarti dari para wakil rakyat tersebut.
“Diam dan sunyi nya wakil rakyat patut kami duga adanya percikan percikan air yang membasahi dan menyejukkan kerongkongan para oknum wakil rakyat” katanya.
Dia menduga adanya gratifikasi dari pelaksana pembangunan Puskesmas Alas.
“Percikan percikan air itu kami duga bersumber dari kontraktor-kontraktor jahat dan nakal sehingga mulut dan telinga oknum wakil rakyat kami terkunci dan tuli seolah olah tidak mendengar keluhan serta teriakan kami sebagai rakyat” ungkap dia akun Facebooknya.
Tapi Sadarudin tetap memegang asas praduga tak bersalah karena hany
a menduga saja dengan tidak adanya tanggapan dari para anggora DPRD kabupaten Sumbawa. “Semoga apa yang kami duga tidak benar adanya hanya perasaan rakyat yang ingin mencari dan mendapatkan keadilan saja” tegasnya
Dia juga mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama mengawasi pekerjaannya agar kualitas bangunan menjadi kuat dan bagus sesuai spesifikasi RAB.
“Perlu masyarakat kec. Alas harus tahu, bahwa ada LSM dari Sumbawa yang ikut prihatin dan ingin mengawasi terkait pembangunan Puskesmas Alas. Akan tetapi pihak LSM di TLP oleh salah satu oknum anggota DPRD Sumbawa agar LSM tersebut tidak usah kesana” bebernya.
Menurut dia, niat baik LSM tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Sumbawa, khususnya masyarakat Alas.
“Kebetulan saat di telpon oleh oknum anggota dewan tersebut, teman-teman LSM berada di rumah saya” tuturnya.
“Semoga oknum anggota dewan tersebut tidak menerima ANGPAO dari kontraktor kontraktor nakal dan jahat” harap Saddarudin.
