Dompu, Fokus NTB – Langkah konkrit diambil Pemda Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat untuk melestarikan budaya dan tradisi di bumi Nggahi Rawi Pahu, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang mempunyai ranah dalam bidang budaya telah mengadakan Seminar “Penguatan Budaya Daerah Kabupaten Dompu”di lantai 3 Paruga Parenta Pemda kabupaten Dompu (22/4).
Peserta seminar terdiri dari pemerhati dan pelaku budaya, awak media, kelompok sadar pariwisata serta dinas terkait. Sedangkan narasumber terdiri dari Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Dompu-NTB Wahyono S. Sos, Budayawan Ir. Nurhaidah/Dae Dau, budayawan Syarifudin S.T M.T, Staf Disbudpar M. Indermawan S.E dan pemerhati budaya Dompu Muhammad Iradat, S. Gz
Kabid Kebudayaan Wahyono S.Sos menerangkan kegiatan seminar ini adalah buat seluruh masyarakat kabupaten Dompu. “Terkait dengan keinginan kami dalam rangka pelestarian penguatan kebudayaan daerah yang ada di bumi Nggahi Rawi Pahu ini,” jelasbeliau.
Kabid Kebudayaan melanjutkan bahwa output seminar ini adalah merancang suatu payung hukum yang berbentuk Peraturan Bupati (perbup), terkait pelestarian budaya. “Karena selama ini kita menyadari bahwa belum ada legal formal regulasi yang mengatur tentang budaya” jelas beliau.
Tahapan koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait pelestarian budaya terus dilakukan. Beliau menambahkan bahwa koordinasi termasuk ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai bahan pembelajaran informasi budaya dan literatur sejarah Dompu yang ada.
Kabid Kebudayaan berharap supaya kedepannya diterbikan Perbup agar potensi seni budaya Dompu yang diklaim oleh daerah lain akan terlindungi. “Dengan adanya perbup sebagai payung hukum maka akan melindungi hak warisan kita,” tambahnya.
Kabid Kebudayaan Dompu berharap saran dan input dari peserta seminar dapat menjadi acuan kebudayaan jangka panjang. Masih lanjut beliau, tahapan jangka pendek adanya penerbitan perbup, jangka menengah terbentuknya tim ahli cagar budaya, terbentuknya tim perumus kebijakan, jangka panjang adanya terwujudnya museum dan pemugaran Situs Dorobata.
Kabid Kebudayaan menginformasikan menindak lanjuti seminar ini akan ada kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) tentang pelestarian budaya. “Karena ada rencana untuk melanjutkan kegiatan seperti ini. Tapi kita akan lihat kondisi dulu,” pungkasnya. (Din)