Mataram, Fokus NTB – Komisi V Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemberdayaan Perempuan DPRD Provinsi NTB, pada Rabu, 3 Juni, mengundang Dinas Kesehatan Provinsi NTB (Dikes) dan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB (RSUDP) untuk menggali informasi tentang realisasi penanganan pasien Corona Virus Disesases 2019 (Covid-19) dan perkembangan progres penanganan bantuan Jaring Pengaman Sosial di NTB.
Ketua Komisi V TGH. Mahalli Fikri, S.H., bersama Wakil Ketua Komisi V Lalu Wirajaya dan Sekretaris Komisi V TGH. Patompo, L.C., M.H., menerima Kepala Dikes dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A dan pejabat-pejabat Dikes lainnya bersama Direktur RSUDP dr. H. Lalu Hamzi Fikri, M.M., Mars. di ruang rapat Komisi V DPRD Provinsi NTB.
Pada rapat kerja ini, Ketua Komisi V meminta Kepala Dikes dan Direktur RSUDP menjelaskan kepada Komisi V tentang progres penanganan pasien Covid-19 di NTB dan secara khusus merincikan perkembangan kasus Covid-19 NTB, termasuk mempertanyakan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar.
Anggota Komisi V lainnya, seperti Lalu Riadi, S.Sos., M.H., H. Bohari Muslim dan H. Saefudin Zohri, S.Ag., juga menanyakan upaya-upaya yang telah dilakukan Satgas Covid-19 NTB dalam melawan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat akhir-akhir ini.
Secara rinci, Direktur RSUDP menjelaskan bahwa tren pertumbuhan kasus positif Corona (Positive Rates) di NTB termasuk tinggi yaitu sekitar 11,4 persen. Kondisi ini menyebabkan para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pada pelayanan pasien positif Corona di ruang isolasi menjadi kelelahan. Dan faktor kelelahan inilah yang menjadi penyebab utama tenaga kesehatan menjadi kurang disiplin saat perlakuan penanganan Alat Pelindung Diri (APD) yang dipakainya, sehingga terpapar Covid-19.
Namun dia menuturkan bahwa tenaga-tenaga kesehatan ini (yang terpapar Covid-19) telah berpengalaman lama dalam penanganan Virus maupun bakteri, sehingga mereka lebih kuat dan tenang walaupun terjangkit Corona. Hal ini penting menurutnya karena melawan Covid-19 ini harus dengan imunitas yang kuat. Dan imunitas yang kuat, 90 persen didapat dari kondisi psikis yang sehat. “Faktor psikologis sangat dominan dalam memperkuat Imunitas. Optimisme dan berfikir positif berperan penting dalam membantu proses penyembuhan” tuturnya.
Pada kesempatan ini Kepala Dikes NTB yang biasa disapa Dokter Eka ini juga menyanggah opini yang berkembang bahwa kualitas APD yang dipakai tenaga kesehatan (Nakes) sangat rendah. Ia menjelaskan bahwa APD yang dipakai nakes telah diratifikasi dan memenuhi standar. “APD dari pusat hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Bantuan APD dari lainnya diperuntukkan bagi selain nakes!” tegasnya. Beliau juga memaparkan kondisi persediaan APD yang ada di NTB saat ini. Secara umum, dia tegaskan persediaan APD masih aman untuk bulan ini. “Yang paling sering habis adalah sarung tangan, Alhamdulillah kita bisa beli sendiri pake APBD. Yang mahal adalah Reagen PCR, harganya satu juta rupiah untuk satu set” ungkapnya. Namun saat ini untuk Reagen PCR, lanjut Dokter Eka persediaannya masih aman sekitar 31.800 set.
Melalui rapat ini, Ketua Komisi V, TGH. Mahalli Fikri menegaskan bahwa DPRD NTB melalui Komisi V sebagai mitra kerja Dikes NTB dan RSUDP, meminta pemerintah tegas dan konsisten dalam menyebarkan informasi terkait Covid-19 ke masyarakat. Juga harus cepat dalam menanggapi info-info ataupun isu-isu yang beredar dan membingungkan masyarakat. Komisi V juga meminta pemerintah membuka peluang untuk merekrut lulusan-lulusan baru tenaga kesehatan di NTB ini untuk menjadi tenaga penyuluh mensosialisasikan protokol-protokol Covid-19 ke masyarakat terutama dalam menyongsong keadaan “New Normal” yang akan diterapkan pemerintah. “Kalo memungkinkan, Satgas Covid NTB, merekrut lulusan-lulusan tenaga kesehatan di NTB menjadi jubir pemerintah dalam mensosialisasikan penangananan Covid-19 ini ke masyarakat, karena merekalah yang ahli dalam hal ini” pinta Politisi Demokrat ini sebelum menutup rapat.
Rapat kerja ini dihadiri juga oleh Anggota Komisi V lainnya yakni Dr. Drs. TGH. Hazmi Hamzar, S.H., M.H., Junaidi Arif, S.P., dan Lalu Akhmad Yani, S.E.
Informasi resmi tentang Covid-19 di NTB bisa dilihat disini (https://corona.ntbprov.go.id). Untuk mengetahui progres penyaluran JPS Gemilang bisa dilihat disini (https://corona.ntbprov.go.id/jps-gemilang).